Philippines, Finding a New Family.

Philippines. AIESEC. My Ambition.
Pertama berangkat ke filipin was my first abroad experience. It was terrifying hahaha. CUPU. Ya di pesawat sendiri terus agak kagok juga englishnya. Jadi selama dari SHIA ke KLIA okedeh masih ada bahasa melayunya. English dengan accent yang sama, I'm fine. Tapi dari KLIA ke NAIA, man that was something. Udahlah flight sore, terus sampe NAIA udah malem. Pas sampe, ditanya mas mas imigrasi sana "mau kemana?" terus hah hoh hah hoh doang *gak deng* "gue jawab mau volunteering." dia tanya lagi "dimana?" gue jawab dong "ke My Children House of Hope" dia tanya lagi "apaan tuh?" LAH? oke gue elaborasi sedikit, terus dibolehin masuk. Beli SIMCard HP sana yang mirip telkomsel for 100 peso. Mahal yak, tapi udah sekalian paket internet dan pulsa sih. Hampir semua operator jualan di international arrival ini soalnya sasarannya turis yang butuh nomor telepon filipina. Sampe sana dijemput oleh anak AIESEC yang baik hati. Jadi jarak NAIA ke EP House gue tuh kaya dari SHIA ke jakarta selatan gitu deh kira-kira.