Pernahkan kepikiran buat melakukan sesuatu, and then (with a little bit push from pulay) gue jadi mikir "hell yeah I'm gonna do it". That's exactly what happened ketika gue memutuskan buat daftar AIESEC Summer Global Citizen 2016. Setelah beberapa proses seleksi di LC lokal, sampailah pada proses memilih project. Where to? I didn't know, kemana aja deh asal bisa merasakan tinggal sendiri diluar negeri with new cultures around me. Tapi, gue gak mau project yang ngajar bahasa inggris gitu doang, sampai akhirnya gue menemukan Wonder Project in Quezon City Manila.
Pertama kali lihat deskripsi WonderProject ini, langsung kepikiran gue suka banget sama apa yang sudah dan akan mereka lakukan. Langsung daftar! Seminggu kemudian langsung interview. Dang! Seminggu kemudian lagi langsung diterima! oh I'm so happy!
Mulai deh urus-urus Visa Filipina. Kenapa harus diurus? bukannya gratis? Jadi, Visa antar negara ASEAN itu gratis kalau perginya dibawah 21 hari. Karena gue nanti bakal disana lebih dari 21 hari, jadilah harus bikin Visa dulu. Tiket PP juga sudah, persiapan travel insurance juga sudah. SIP! Tinggal berangkat!
Gue sampai di Filipina sekitar seminggu lebih lama daripada anggota WonderProject lainnya karena interviewer gue salah memberi jadwal-_- Sebelum berangkat ngecek grup Wonder Project dulu, lihat-lihat gimana persiapan projectnya. Eh! ternyata ada orang Indonesia juga namanya Fendra, anak ITS pula deket dari Malang.
Mulai dari SHIA (Soekarno-Hatta Int'l Airport) Tangerang ke KLIA (Kuala Lumpur Int'l Airport) Kuala Lumpur sampe ke NAIA (Ninoy Aquino Int'l Airport) Metro Manila, gue deg-degan. Terus kalo denger orang ngomong inggris masih kagok. Sampe NAIA dijemput kan sama anggota AIESEC UPD diajak ngobrol, kagok juga. Fyi, bahasa inggris adalah bahasa kedua di Filipina so basically everyone can speak simple english.
Sampe ke EP House udah malem banget jam 10 lebih. EP House pas term gue menampung 11 orang. 4 dari Vietnam (Lan, Philip, Katie dan Janie) terus 4 dari Europe (Sally dari Perancis, Adi dari UK, Sofie dari Swedia, dan Julie dari NL) dan 3 dari Indonesia (Gue, Fendra dan Sabina). Terus kamar juga masih belum diatur rapi since gue adalah pendatang baru jadi tidur dikamar mana aja dulu. Besok paginya bangun-bangun ketemu Sabina, orang Indonesia juga tapi beda project sama gue. Terus karena Sabina lagi free gue diajak belanja ke SM Mall. Fyi, Metro Manila ini sama kaya Jakarta banyak banget mallnya.
Gue mulai kerja dihari kedua. Jadi di Wonder Prject ini kerja di 2 tempat. pertama di My Children House of Hope (BahayBata127) dan kedua di Foundation of These-Abled Person Inc (FTI). Hari kedua kerja langsung disambut wisata ke Avilon Zoo sama anak-anak Deaf Pre-School dari BahayBata127! oh so fun! di Wonder Project ini gue se-tim sama Fendra, Julie, dan Lan. Selama di MCHH Mam Aimee dan seluruh orang yang ada disitu baik banget! Setiap hari dimasain lunch sama Mam Aimee terus makan siang dalam satu meja. FYI, di Filipina agama mayoritas adalah Christian dan Catholic. Jadi, dalam meja makan ini hanya aku dan Fendra yang muslim. Tapi kita berdoa sama-sama, dalam satu meja bersyukur bareng-bareng kepada apa yang masing-masing kita yakini. Aku dan Fendra selalu dibuatkan lauk yang berbeda kalo mereka sedang ingin makan something with pork. Either dimasakin tilapia yang enak! atau sup ayam yang enaaaaak banget! Setelah itu, aku dan Fendra diperbolehkan untuk sholat di salah satu ruang kelas dan orang-orang yang ada disitu amat curious tentang islam, sholat dan ajarannya. Jadi Fendra dan aku juga senang berbagi informasi tentang islam!
OHIYA sama Mam Aimee sering juga dimasakin makanan khas Filipina kaya Campurado. Campurado ini bubur ketan item gitu pake susu rasanya manis, eh makannya pake ikan asin tapi! pertama disuruh makan agak gak yakin gitu tapi ternyata pas dicoba cocok juga dilidah gue. Terus suka dimasakin sup makaroni tapi pake susu gitu tapi enak kan bingung hahahaha. Terus dibikinin pizza sama orville (anak Mam Aimee) tapi no pork eh ternyata jago juga doi masaknya. Terus suka nyanyi nyanyi bareng since orville jago main biola dan alat musik lainnya. Ok rambling.
Dah balik lagi. Di MCHH setiap hari kita (satu tim WonderProject) selalu masuk kelas dan mengajar bahasa inggris ataupun kerajinan tangan untuk anak-anak talking hands. Kita juga bantu Mam Aimee buat bikin pamflet dan kurikulum mengajar untuk Talking Hands School. Kita juga ajarkan bikin usaha simpel kaya permen susu yang barang-barangnya super murah dan untungnya lumayan banget! ada juga program untuk mengedukasi ibu-ibu daerah sekitar MCHH tentang makanan murah tapi sehat untuk anak-anak. Abis di edukasi terus kita adain lomba masak yang zuper fuuuunnnnn! ibu-ibunya kreatif!
Abis 3 minggu di MCHH tim WonderProject pindah ke tempat selanjutnya......FTI (Foundation of TheseAbled Person Inc.) disana ketemu Mam Malou, Mr. Vengie and so many more. Kita berdiskusi tentang pemberdayaan PWD. Mereka ternyata bikin paperbag, printing kaos dan tas dan juga suka ngadain seminar on how a PWD can open their own businesses! We have so much fun sharing tentang bagaimana online marketing yang baik diterapkan untuk usaha mereka. Kita juga bantu mereka menyiapkan keperluan seminar yang akan mereka adakan!
Kalau disimpulkan, ngapain lo ke Filipina? Ngabisin duit orangtua doang ya? Tergantung orang ngeliatnya, seluruh pengalaman ini buat gue sangat mengajarkan bagaimana kita bisa mencari diri kita sendiri di negeri orang lain dan pulang dengan pemikiran, perspektif hidup, dan kematangan diri yang baru. Semua orang yang gue temui di perjalanan ini pun mengajarkan kalau happiness is really just a state of mind.
P.S. untuk pengalaman jalan-jalan dan kehidupannya, kuceritakan di sini ya.
Pertama kali lihat deskripsi WonderProject ini, langsung kepikiran gue suka banget sama apa yang sudah dan akan mereka lakukan. Langsung daftar! Seminggu kemudian langsung interview. Dang! Seminggu kemudian lagi langsung diterima! oh I'm so happy!
Manila Post Office |
Mulai deh urus-urus Visa Filipina. Kenapa harus diurus? bukannya gratis? Jadi, Visa antar negara ASEAN itu gratis kalau perginya dibawah 21 hari. Karena gue nanti bakal disana lebih dari 21 hari, jadilah harus bikin Visa dulu. Tiket PP juga sudah, persiapan travel insurance juga sudah. SIP! Tinggal berangkat!
Gue sampai di Filipina sekitar seminggu lebih lama daripada anggota WonderProject lainnya karena interviewer gue salah memberi jadwal-_- Sebelum berangkat ngecek grup Wonder Project dulu, lihat-lihat gimana persiapan projectnya. Eh! ternyata ada orang Indonesia juga namanya Fendra, anak ITS pula deket dari Malang.
Mulai dari SHIA (Soekarno-Hatta Int'l Airport) Tangerang ke KLIA (Kuala Lumpur Int'l Airport) Kuala Lumpur sampe ke NAIA (Ninoy Aquino Int'l Airport) Metro Manila, gue deg-degan. Terus kalo denger orang ngomong inggris masih kagok. Sampe NAIA dijemput kan sama anggota AIESEC UPD diajak ngobrol, kagok juga. Fyi, bahasa inggris adalah bahasa kedua di Filipina so basically everyone can speak simple english.
Sampe ke EP House udah malem banget jam 10 lebih. EP House pas term gue menampung 11 orang. 4 dari Vietnam (Lan, Philip, Katie dan Janie) terus 4 dari Europe (Sally dari Perancis, Adi dari UK, Sofie dari Swedia, dan Julie dari NL) dan 3 dari Indonesia (Gue, Fendra dan Sabina). Terus kamar juga masih belum diatur rapi since gue adalah pendatang baru jadi tidur dikamar mana aja dulu. Besok paginya bangun-bangun ketemu Sabina, orang Indonesia juga tapi beda project sama gue. Terus karena Sabina lagi free gue diajak belanja ke SM Mall. Fyi, Metro Manila ini sama kaya Jakarta banyak banget mallnya.
Wonder Project team + Mam Aimee the Director of MCHH! |
Gue mulai kerja dihari kedua. Jadi di Wonder Prject ini kerja di 2 tempat. pertama di My Children House of Hope (BahayBata127) dan kedua di Foundation of These-Abled Person Inc (FTI). Hari kedua kerja langsung disambut wisata ke Avilon Zoo sama anak-anak Deaf Pre-School dari BahayBata127! oh so fun! di Wonder Project ini gue se-tim sama Fendra, Julie, dan Lan. Selama di MCHH Mam Aimee dan seluruh orang yang ada disitu baik banget! Setiap hari dimasain lunch sama Mam Aimee terus makan siang dalam satu meja. FYI, di Filipina agama mayoritas adalah Christian dan Catholic. Jadi, dalam meja makan ini hanya aku dan Fendra yang muslim. Tapi kita berdoa sama-sama, dalam satu meja bersyukur bareng-bareng kepada apa yang masing-masing kita yakini. Aku dan Fendra selalu dibuatkan lauk yang berbeda kalo mereka sedang ingin makan something with pork. Either dimasakin tilapia yang enak! atau sup ayam yang enaaaaak banget! Setelah itu, aku dan Fendra diperbolehkan untuk sholat di salah satu ruang kelas dan orang-orang yang ada disitu amat curious tentang islam, sholat dan ajarannya. Jadi Fendra dan aku juga senang berbagi informasi tentang islam!
OHIYA sama Mam Aimee sering juga dimasakin makanan khas Filipina kaya Campurado. Campurado ini bubur ketan item gitu pake susu rasanya manis, eh makannya pake ikan asin tapi! pertama disuruh makan agak gak yakin gitu tapi ternyata pas dicoba cocok juga dilidah gue. Terus suka dimasakin sup makaroni tapi pake susu gitu tapi enak kan bingung hahahaha. Terus dibikinin pizza sama orville (anak Mam Aimee) tapi no pork eh ternyata jago juga doi masaknya. Terus suka nyanyi nyanyi bareng since orville jago main biola dan alat musik lainnya. Ok rambling.
Mark Saliput the sweetest kid yang dengan unyunya tiba-tiba ngasih gue bunga abis diajarin bikin topi kertas! :") |
Dah balik lagi. Di MCHH setiap hari kita (satu tim WonderProject) selalu masuk kelas dan mengajar bahasa inggris ataupun kerajinan tangan untuk anak-anak talking hands. Kita juga bantu Mam Aimee buat bikin pamflet dan kurikulum mengajar untuk Talking Hands School. Kita juga ajarkan bikin usaha simpel kaya permen susu yang barang-barangnya super murah dan untungnya lumayan banget! ada juga program untuk mengedukasi ibu-ibu daerah sekitar MCHH tentang makanan murah tapi sehat untuk anak-anak. Abis di edukasi terus kita adain lomba masak yang zuper fuuuunnnnn! ibu-ibunya kreatif!
Abis 3 minggu di MCHH tim WonderProject pindah ke tempat selanjutnya......FTI (Foundation of TheseAbled Person Inc.) disana ketemu Mam Malou, Mr. Vengie and so many more. Kita berdiskusi tentang pemberdayaan PWD. Mereka ternyata bikin paperbag, printing kaos dan tas dan juga suka ngadain seminar on how a PWD can open their own businesses! We have so much fun sharing tentang bagaimana online marketing yang baik diterapkan untuk usaha mereka. Kita juga bantu mereka menyiapkan keperluan seminar yang akan mereka adakan!
Aku dan Mr. Vengie yang jago desain! |
Kalau disimpulkan, ngapain lo ke Filipina? Ngabisin duit orangtua doang ya? Tergantung orang ngeliatnya, seluruh pengalaman ini buat gue sangat mengajarkan bagaimana kita bisa mencari diri kita sendiri di negeri orang lain dan pulang dengan pemikiran, perspektif hidup, dan kematangan diri yang baru. Semua orang yang gue temui di perjalanan ini pun mengajarkan kalau happiness is really just a state of mind.
P.S. untuk pengalaman jalan-jalan dan kehidupannya, kuceritakan di sini ya.